Jumat, 05 Juni 2020

Lebaran Di Tengah Pandemi, Rayakan Bersama Keluarga Kecil Tercinta


Setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama 1 bulan, seluruh umat muslim di dunia dengan penuh suka cita menyambut datangnya hari raya Idul Fitri. Hari raya Idul Fitri tahun ini terasa sangat berbeda dan mungkin menyedihkan bagi sebagian umat muslim yang tidak bisa merayakan Idul Fitri dengan keluarga, karena adanya pandemi Covid-19. Momen yang seharusnya di isi dengan bersilahturahim berkunjung ke keluarga besar di kampung halaman, ke tetangga, dan teman dekat untuk sekedar bersalaman hingga bersantap ketupat kuah opor bersama-sama. Dengan adanya pandemi Covid-19 selama beberapa bulan ini, yang mana setiap orang dianjurkan untuk #dirumahaja, sehingga beberapa tradisi lebaran harus ada yang ditunda, seperti sholat Idul Fitri di luar rumah, mengunjungi keluarga, teman atau tetangga.
Saya menghabiskan waktu perayaan lebaran tahun ini bersama dengan keluarga kecil saya saja karena saudara-saudara yang berada di luar kota tidak dapat pulang kampung karena larangan pemerintah untuk mudik ke kampung halaman. Di pagi hari setelah salat subuh kami sekeluarga begegas untuk melakukan salat Idul Fitri berjamaah di masjid karena di lingkungan tempat tinggal saya salat Idul Fitri di izinkan dan tetap dilakukan seperti hari raya tahun lalu. Walaupun pemerintah memberi izin untuk salat Idul Fitri di lapangan atau masjid pelaksanaan salat Idul Fitri di lingkungan tempat tinggal tetap menaati protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
Setelah selesai melaksanakan salat Idul Fitri di masjid kami langsung pulang dan melakukan tradisi sungkeman kepada kedua orang tua dimana sungkeman itu puncak keharuan saat lebaran dimana rasanya semua dosa memupuk di punggung begitu mencium tangan ibu bapak dan mengucapkan kata-kata maaf, tak heran jika saya tidak bisa membendung air mata. Dari semua momen lebaran, sungkem dan meminta maaf pada ibu bapak menjadi momen yang paling mengharukan dan tak terlupakan. Setelah itu tak lupa kami mengambil momen kehangatan lebaran tahun ini dengan berfoto bersama. Sehabis berfoto bersama keluarga kecil, kami melaksanakan tradisi makan ketupat dan pendampingnya yang dibuat oleh ibu saya sendiri serta ada juga menu yang melekat di keluarga saya waktu lebaran yaitu nasi uduk yang tidak kalah enak dengan ketupat.



Sehabis makan bersama kami mengobrol-ngobrol asyik untuk menghangatkan suasana dan kami juga berminta maaf kepada saudara yang berada di luar kota yang berada di Jakarta melalui video call untuk sambung silahturahim dan saling berbagai momen lebaran. Setelah selesai melakukan video call, kami sekeluarga bersalaman dan bersilahturahim di rumah saudara (kakak dari ayah saya) yang bertempat tinggal di samping rumah saya. Sedikit berbincang-bincang sebentar lalu pulang ke rumah lagi.
Tak lama kemudian saudara saya (adik dari ibu saya dan keluarganya) datang. Kami mengobrol-ngobrol di ruang tamu sambil menikmati kue-kue lebaran yang sudah di siapkan, tak lama mereka pamit pulang. Di sela-sela waktu saya juga melakukan silahturahim serta meminta maaf kepada teman-teman saya SMP, SMA, dan teman kuliah saya yang berada di luar kota melalui Whatsapp Chat dan Video Call. Itulah cerita pengalaman saya dan keluarga lebaran pada tahun ini di tengah pandemi Covid-19.

OPINI - PENTINGNYA MITIGASI BENCANA ALAM PADA CUACA EKSTREM

  Sumber : bpbd.grobogan.go.id Cuaca ekstrem yang melanda akhir-akhir ini menjadi sebuah keresahan tersendiri bagi seluruh masyarakat di I...