Ilustrasi: mudanews.com |
Sudah hampir satu tahun
virus corona tidak kunjung usai di Indonesia. Lembaga pendidikan harus tetap
melakukan pembelajaran jarak jauh dan tetap memastikan untuk melakukan kegiatan
belajar mengajar. Kondisi ini mengharuskan kegiatan pendidikan secara formal
harus dilakukan meskipun secara daring, yang sebelumnya kegiatan pendidikan
dilakukan secara formal di sekolahan dan diawasi langsung oleh guru atau dosen.
Tetapi selama pembelajaran di Indonesia dilaksanakan secara daring siswa dan
mahasiswa tampak menjadi terabaikan atau ogah-ogahan mengikuti pembelajaran. Banyak
guru atau dosen yang hanya membagikan materi dan kemudian memberi tugas
kemudian siswa mengirimkan jawaban.
Banyak kendala-kendala
yang dirasakan siswa, guru, dan orangtua. Bagi siswa ketidakmampuan untuk
membeli kuota setiap bulan dan ada beberapa siswa yang belum mempunyai handphone
sendiri sehingga kesulitan dalam mengikuti proses pembelajran daring. Kendala sinyal
juga dirasakan sebagian para siswa karena kondisi tempat tinggal yang
berbeda-beda dan sulit mengakses sinyal terkadang yang membuat siswa sulit
untuk mengakses informasi terkait pembelajaran. Mereka harus bertahan dengan
kondisi yang serba keterbatasan. Tetapi siswa harus tetap aktif untuk mengikuti
pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan kurikulum dan standar penilaian yang
sudah ditetapkan. Kendala yang dirasakan orang tua yaitu orang tua harus
mengeluarkan biaya untuk membeli kuota dan membelikan handphone untuk anaknya agar dapat
mengikuti proses pembelajaran jarak jauh. Peran orang tua yang tidak bisa
mengawasi anaknya ketika belajar karena harus bekerja.
Guru yang semula
mengajar melalui pola pikir tatap muka sekarang harus dipaksakan mengajar
dengan siaran melalui jaringan. Dalam pembelajaran daring ini guru harus bisa
mengubah pola pikir mengenai pendidikan, dapat bekerja sama dan dapat membangun
komunikasi secara baik denga orang tua siswa. Guru juga harus mengembangkan
keterampilan dalam bidang teknologi dengan menguasai berbagai applikasi
penunjang pembelajaran daring. Guru
mampu menciptakan metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi untuk siswa.
Guru harus dapat menciptakan situasi yang bervariasi dalam pembelajaran
sehingga siswa semangat dan tidak merasa bosan ketika mengikuti pembelajaran.
“Senangnya belajar
dirumah itu nggak harus pakai baju seragam. Nggak enaknya gak bisa ketemu
teman-teman disekolah belajar bareng dan kalau belajar dirumah banyak banget
tugas yang diberikan guru ditambah lagi harus beli kuota setiap bulannya,”
keluh Cici salah satu siswa di SMK N 1 Blora.
Kegiatan belajar di SMK
N 1 Blora dilaksanakan secara daring dengan adanya prosedur yang sudah disusun
oleh sekolah. Dengan menerapkan beberapa strategi yang dilaksanakan saat ini
SMK N 1 Blora mengefektifkan pembelajaran dengan menggunakan
applikasi penunjang pembelajaran daring seperti zoom, google classroom, google meet, dan whatsapp grup. Materi pembelajaran di berikan melalui zoom/google meet sedangkan pekerjaan
proyek melalui applikasi google
classroom/WAG. Kegiatan pemberian proyek kepada siswa dilakukan untuk
menuntun siswa agar mampu berpikir secara logis dan kreatif sehingga siswa
mampu memecahkan permasalahan dengan penyelesaian proyeknya. Jika ada jadwal
untuk melakukan praktik pembelajaran siswa diharapkan untuk melakukan praktik
di laboraturium sekolah. Hal tersebut siswa dituntut datang ke sekolah
dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Pembelajaran daring yang
dilaksanakan di SMK N 1 Blora terbilang masih jauh dari kata sempurna tetapi
dengan penerapan metode pembelajaran yang sudah dilaksanakan itu akan menunjang
pendidikan yang harus didapatkan siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar