Kamis, 21 Januari 2021

OPINI – PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI COVID-19

Ilustrasi: mudanews.com

Sudah hampir satu tahun virus corona tidak kunjung usai di Indonesia. Lembaga pendidikan harus tetap melakukan pembelajaran jarak jauh dan tetap memastikan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. Kondisi ini mengharuskan kegiatan pendidikan secara formal harus dilakukan meskipun secara daring, yang sebelumnya kegiatan pendidikan dilakukan secara formal di sekolahan dan diawasi langsung oleh guru atau dosen. Tetapi selama pembelajaran di Indonesia dilaksanakan secara daring siswa dan mahasiswa tampak menjadi terabaikan atau ogah-ogahan mengikuti pembelajaran. Banyak guru atau dosen yang hanya membagikan materi dan kemudian memberi tugas kemudian siswa mengirimkan jawaban. 

Banyak kendala-kendala yang dirasakan siswa, guru, dan orangtua. Bagi siswa ketidakmampuan untuk membeli kuota setiap bulan dan ada beberapa siswa yang belum mempunyai handphone sendiri sehingga kesulitan dalam mengikuti proses pembelajran daring. Kendala sinyal juga dirasakan sebagian para siswa karena kondisi tempat tinggal yang berbeda-beda dan sulit mengakses sinyal terkadang yang membuat siswa sulit untuk mengakses informasi terkait pembelajaran. Mereka harus bertahan dengan kondisi yang serba keterbatasan. Tetapi siswa harus tetap aktif untuk mengikuti pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan kurikulum dan standar penilaian yang sudah ditetapkan. Kendala yang dirasakan orang tua yaitu orang tua harus mengeluarkan biaya untuk membeli kuota dan membelikan handphone untuk anaknya agar dapat mengikuti proses pembelajaran jarak jauh. Peran orang tua yang tidak bisa mengawasi anaknya ketika belajar karena harus bekerja.

Guru yang semula mengajar melalui pola pikir tatap muka sekarang harus dipaksakan mengajar dengan siaran melalui jaringan. Dalam pembelajaran daring ini guru harus bisa mengubah pola pikir mengenai pendidikan, dapat bekerja sama dan dapat membangun komunikasi secara baik denga orang tua siswa. Guru juga harus mengembangkan keterampilan dalam bidang teknologi dengan menguasai berbagai applikasi penunjang pembelajaran daring.  Guru mampu menciptakan metode dan strategi pembelajaran yang bervariasi untuk siswa. Guru harus dapat menciptakan situasi yang bervariasi dalam pembelajaran sehingga siswa semangat dan tidak merasa bosan ketika mengikuti pembelajaran.  

“Senangnya belajar dirumah itu nggak harus pakai baju seragam. Nggak enaknya gak bisa ketemu teman-teman disekolah belajar bareng dan kalau belajar dirumah banyak banget tugas yang diberikan guru ditambah lagi harus beli kuota setiap bulannya,” keluh Cici salah satu siswa di SMK N 1 Blora.

Kegiatan belajar di SMK N 1 Blora dilaksanakan secara daring dengan adanya prosedur yang sudah disusun oleh sekolah. Dengan menerapkan beberapa strategi yang dilaksanakan saat ini SMK N 1 Blora mengefektifkan pembelajaran dengan menggunakan applikasi penunjang pembelajaran daring seperti zoom, google classroom, google meet, dan whatsapp grup. Materi pembelajaran di berikan melalui zoom/google meet sedangkan pekerjaan proyek melalui applikasi google classroom/WAG. Kegiatan pemberian proyek kepada siswa dilakukan untuk menuntun siswa agar mampu berpikir secara logis dan kreatif sehingga siswa mampu memecahkan permasalahan dengan penyelesaian proyeknya. Jika ada jadwal untuk melakukan praktik pembelajaran siswa diharapkan untuk melakukan praktik di laboraturium sekolah. Hal tersebut siswa dituntut datang ke sekolah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Pembelajaran daring yang dilaksanakan di SMK N 1 Blora terbilang masih jauh dari kata sempurna tetapi dengan penerapan metode pembelajaran yang sudah dilaksanakan itu akan menunjang pendidikan yang harus didapatkan siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

OPINI - PENTINGNYA MITIGASI BENCANA ALAM PADA CUACA EKSTREM

  Sumber : bpbd.grobogan.go.id Cuaca ekstrem yang melanda akhir-akhir ini menjadi sebuah keresahan tersendiri bagi seluruh masyarakat di I...