Salah satu mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjalani perkuliahan daring serta melaksanakan kewajiban sebagai seorang anak dengan membantu orang tua di
kampung halaman. Hisbi Naufal yang merupakan mahasiswa program studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Muhammadiyah Surakarta, mengatakan bahwa selama kuliah dilaksanakan secara
daring ia banyak membantu pekerjaan orang tua kampung halaman, ungkap Hisbi pada Rabu (8/7/2020).
“kuliah daring itu enak kita bisa dirumah, selama perkuliahan daring ini saya sering membantu
orang tua dari membantu di kebun hingga membantu ayah bikin mesin jahit. Daripada
saya tidak ngapa-ngapain dirumah kalau tidak ada kuliah mending membantu orang
tua mendapat pahala.” ujar Hisbi Naufal (8/7/2020).
Kalau perkuliahan
daring pasti ada juga suka dukanya. Sukanya bisa kuliah dirumah bisa dekat
dengan keluarga dirumah. Dukanya dalam kuliah daring tidak ada komunikasi tatap
muka antar dosen dan mahasiswa. Dalam memahami materi sulit, karena dengan
kuliah daring mahasiswa dituntut untuk mandiri dalam memahami materi pelajaran
dengan baik. Ia juga mengeluhkan banyaknya tugas yang diberikan dosen
terus-menerus, tugas yang diberikan dosen dirasa sangat membebani.
Sinyal internet yang
tidak stabil dan kuota data yang mahal juga menjadi keluhan kuliah daring. Tidak
hanya kendala dalam kestabilan sinyal internet, kuota data juga harus tercukupi
untuk melaksanakan perkuliahan daring. Padahal untuk membeli kuota data
memerlukan biaya yang tidak murah dan untuk mengikuti kuliah daring membutuhkan
kuota yang tidak sedikit. Saya rasa selama kuliah daring
proses pembelajaran sangatlah kurang efektif, karena tidak ada tatap muka
secara fisik, ungkapnya.
Meski Hisbi sering
membantu orang tua di rumah, tetapi ia selalu aktif dalam perkuliahan yang
dilaksanakan sesuai jadwal. Saat perkuliahan berlangsung ia usahakan untuk bersungguh-sungguh
dalam mengikutinya dan mencatat yang ia anggap itu materi penting. Ia dapat
membagi waktu untuk kuliah dan waktu untuk membantu orang tua.
“Ya saya usahakan kuliah
itu pertama, saya selalu hadir dalam perkuliahan yang dilaksanakan secara
terjadwal. Baru nanti jika sudah selesai kuliah saya lanjutkan untuk membantu
orang tua dirumah.”ujar Hisbi Naufal, Rabu (8/7/2020)
“Alhamdullilah saya
dapat mengambil hikmah dari perkuliahan daring ini meski banyak kendala yang
saya rasakan. Dengan kuliah daring saya bisa berbakti kepada orang tua dengan cara
membantu pekerjaan dirumah. Meskipun hanya ada beberapa yang saya bisa kerjakan
tetapi saya harap itu dapat meringankan beban pekerjaan mereka.” ujar Hisbi
Naufal, Rabu (8/7/2020)