Selasa, 10 Maret 2020

RESENSI FILM SPOTLIGHT




 Hasil gambar untuk film spotlight



Judul Film                  : Spotlight
Tahun Rilis                 : 2015
Genre                          : Drama
Stradara                       : Tom Mc Carty
Penulis                         : Josh Singer, Tom Mc Carty


RESENSI FILM

Film “Spotlight” adalah sebuah film bertemakan jurnalistik yang bercerita tentang kisah dibalik investigasi sekelompok jurnalis yang bernama "Spotlight". Tim Spotlight bentukan dari sebuah perusahan penerbitan yang bernama The Boston Globe. Anggotanya terdiri dari Walter Robinson (Michael Keaton), sebagai editor serta akrab dipanggil Robby. Disusul kemudian tiga reporter : Michael Rezendez (Mark Ruffalo); Sacha Pfeiffer (Rachel McAdams); Matt Carroll (Brian d’Arcy James); dan Ben Bradlee Jr. (John Slattery) sebagai deputy editor

Film ini bercerita pengungkapan kasus pelecehan seksual terhadap anak yang terjadi dilingkungan gereja Katolik di kota Boston. John Geoghan seorang pendeta yang diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap 80 anak yang sudah bertahun-tahun belum terungkap. Film ini menampilkan bagaimana tim redaksi “Spotlight” mencari bukti kasus pencabulan. Bukti yang dicari berupa dokumen kasus, wawancara dengan korban dan wawancara dengan pengacara yang menangani kasus tersebut.

Film diawali dari kejadian penangkapan seorang pastur yang ditangkap di kantor polisi Boston Massachussets atas kasus pencabulan di tahun 1976. Tetapi karena dianggap mempunyai pengaruh yang besar di masyarakat, akhirnya pastur tersebut dibebaskan. Setelah Marty Baron menggantikan Stewart sebagai posisi editor di kantor harian Boston Glob, ia mengusulkan untuk mengungkap kasus yang dilakukan oleh pastur dan pihak gereja selama bertahun-tahun dan tidak pernah diungkap secara umum. Beberapa tim redaksi Boston Globe masih mempertimbangkan keputusan itu karena langkah itu sama saja dengan menuntut pihak gereja. Pertimbangan tersebut juga didasarkan atas pengaruh gereja terhadap masyarakat. Akhirnya Baron menawarkan peliputan kasus ini kepada tim Spotlite dan tim Spotlite menerima tanggung jawab ini.

Tim Spotlite kemudian memulai investigasi besar itu dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh John Geoghan. Tim Spotlight mencari bukti dengan melakukan wawancara terhadap korban dan pengacara, dokumen-dokumen pemberitaan dan dokumen hukum terkait kasus tersebut, dan bertemu dengan komunitas yang telah melakukan kajian terhadap kasus ini secara mendalam. Bahkan wawancara juga dilakukan dengan pihak cardinal dan para admisi yang telah meneliti kasus ini. Yang menjadi permasalahan adalah ketika Kardinal Law dari Uskup Besar Boston diduga mengetahui hal itu namun malah mendiamkannya.

Berawal dari satu nama pendeta, fakta-fakta baru berhasil didapatkan. Pada tahap awal, ada tiga belas nama berhasil dikantongi. Salah seorang mantan pendeta yang kemudian menjadi psychotheraphist, Richard Sipe, memberikan tambahan informasi bagi Tim Spotlight lewat Michael Rezendez. Mengejutkan jumlah tersangka membengkak menjadi sembilan puluh.  Dan ketika pastur tersebut terbebas dari hukum setelah melakukan pencabulan mereka di berhentikan atau dipindah tugaskan. Selain itu, tim Spotlight juga mengindikasi adanya sejumlah pengacara yang membuat kasus pencabulan anak menjadi industri menguntungkan.

Pencabulan tehadap anak-anak terjadi begitu banyak karena para pastur yang sangat akrab dengan masyarakat dan bahkan mereka juga menjadi komite suatu sekolah di yang bertempat di seberang Boston Globe. Dokumen-dokumen terus di dapatkan oleh tim Spotlight untuk memperkuat bukti tersebut. Sesungguhnya berita-berita tentang kasus pencabulan ini telah terbit bertahu-tahun tetapi tidak pernah mendapat perhatian masyarakat maupun pihak berwajib sehingga isu ini tenggelam begitu saja.

Ketika bukti-bukti yang dicari sudah terkumpul dan kuat. Terjadi perbedaan pendapat antara anggota tim Spotlight untuk penerbitan berita ini. Anggapan bahwa masih ada bukti yang harus dicari adalah alasan mengapa berita ini harus ditunda penerbitannya. Hal ini dilakukan karena Baron mengincar sesuatu yang lebih besar yaitu institusi Gereja. Tetapi setelah beberapa pertimbangan akhirnya artikel tentang kasus ini segera diterbitkan. Artikel tentang kasus pencabulan anak oleh pastur akhirnya di muat di harian Boston Globe. Setelah diterbitkannya artikel ini, ternyata respon dari masyarakat sangat positif terutama para korban pencabulan. Tim Spotlight pun kewalahan menerima telefon dari responden.

KELEBIHAN
Film spotlight yang berdurasi dua jam membahasa tentang isu yang sensitif dari berbagai segi.  Spotlight menggambarkan bagaimana kebebasan pers dalam pemberitaan. Film ini menyampaikan semua berdasarkan kode etik jurnalis yang harus melihat segala sesuatu secara objektif. Film tersebut menjelaskan bahwa pemberitaan jurnalistik tidak memandang apakah tokoh tertentu, baik tokoh tersebut itu berkaitan dengan tokoh masyarakat atau masyarakat biasa. Film ini juga menggambarkan bahwa berita yang berkualitas tidak hanya diperoleh dari isu semata, tetapi juga harus dikuatkan dengan bukti yang kuat. Film tersebut menjelaskan bahwa pemberitaan yang dipublikasi harus dapat dipertanggungjawabkan dengan bukti-bukti yang kuat.

KEKURANGAN
Film ini dibutuhkan pemahaman yang tinggi dan harus fokus dalam menonton karena cerita sukar untuk dimengerti dan di awal film munculnya banyak tokoh  dalam cerita yang membuat sedikit membingungkan.

KOMENTAR
Film “Spotlight” ini menunjukkan bagaimana kerja sesungguhnya di dunia jurnalistik. Salah satunya yaitu dengan kerja tim yang solid akan menghasilkan pencapaian yang maksimal. Film tersebut menjelaskan bahwa menjadi jurnalis tidak hanya sekedar mengejar tajuk utama untuk menarik perhatian pembaca namun jurnalis harus melakukan apa yang seharusnya diungkapkan yaitu mengungkapkan kebenaran dan mengeksposnya agar diketahui oleh banyak orang. Film tersebut menjelaskan bahwa pemberitaan yang dipublikasi harus dapat dipertanggungjawabkan dengan bukti-bukti yang kuat.

Hubungannya dengan 10 Elemen Jurnalisme 
1. Kewajiban utama jurnalisme adalah pada pencarian kebenaran.
2.  Jurnalis harus memberi forum bagi publik untuk kritik maupun dukungan warga.
"Setelah diterbitkannya artikel ini, ternyata respon dari masyarakat sangat positif terutama para korban pencabulan". 
3. Jurnalisme harus diperbolehkan mendengar hati nurani personalnya. 
"Terjadi perbedaan pendapat antara anggota tim Spotlight untuk penerbitan berita ini. Anggapan bahwa masih ada bukti yang harus dicari adalah alasan mengapa berita ini harus ditunda penerbitannya. Hal ini dilakukan karena Baron mengincar sesuatu yang lebih besar yaitu institusi Gereja".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

OPINI - PENTINGNYA MITIGASI BENCANA ALAM PADA CUACA EKSTREM

  Sumber : bpbd.grobogan.go.id Cuaca ekstrem yang melanda akhir-akhir ini menjadi sebuah keresahan tersendiri bagi seluruh masyarakat di I...